Kamis, 23 Januari 2014

Lingga Yoni di Taman Ujung Bali



KARANGASEM - Sebuah batu besar berbentuk seperti lingga atau lingam, muncul di pantai Ujung. Kemunculan batu besar itu, kata Ketua Badan Pengelola Taman Soekasada Oejoeng, Karangasem, I Nyoman Matal,  beberapa hari lalu di Ujung, setelah pantai itu tergerus abrasi sampai sekitar 100 meter ke darat. Matal mengatakan, pada sekitar tahun 1963 saat gunung Agung meletus, di pantai Ujung muncul tanah timbul. Karena itu pantai menjadi luas ke dalam. Bahkan, anak-anak muda di Ujung, Seraya  dan sekitarnya suka berkumpul di pantai berpasir luas itu untuk bermain, termasuk main sepak bola. Namun, puluhan tahun kemudian, abrasi menjadi kian ganas. Bahkan, kini abrasi sudah masuk ke daratan sampai sekitar 100 sampai 150 meter. Akibatnya, kondisi pantai saat ini diperkirakan sama, bibirnya denan sebelum gunung Agung meletus tahun 1963. ‘’Pura Dalem desa pakraman Ujung Mantri bahkan sudah dipindahkan jauh ke darat  di dekat pusat desa Ujung Mantri,’’ ujar Matal. Matal menduga, kemunculan kembali batu besar di pantai Ujung, setelah pantai tergerus abrasi yang hebat. Dulu diduga batu besar itu sempat terbenam. Matal mengatakan, dari informasi masyarakat di Ujung, batu besar itu diduga keramat. Saat beberapa bulan lalu pekerja proyek tengah mengerjakan proyek pengurukan pantai itu dengan batu-batu besar, batu itu hendak ditidurkan, dipakai menguruk atau menyender pantai itu bersamaan dengan penggunaan batu lainnya. Namun, alat berat kontraktor selalu gagal karena tak bisa merebahkan batu besar itu. Pada malam hari, begitu informasi dari pihak pekerja proyek itu, mereka diganggu dan diminta jangan menidurkan atau menggunakan batu besar berbentuk lingga itu untuk proyek. Akhirnya, batu berbentuk lingga itu kini tetap diberdirikan. Saat ini, batu berdiri itu malah digunakan nelayan Ujung untuk tempat mengikatkan atau menambatkan tali pengikat perahu nelayan. Batu besar itu jika dijaga dan dilestarikan, dari pantauan bakal menjadi ciri khas atau ladn mark pantai Ujung. Dari pengamatan, batu itu selain besar, juga tinggi. Tingginya sekitar dua meter berbentuk seperti lingga. Di bawahnya, lebih besar, seperti dibaut dasar atau dudukan, sehingga batu itu kuat dalam posisi berdiri. Batu itu mengkilaf, istilah lokalnya batu hidup, sehingga sangat berat dibandingkan dengan batu biasa, misalnya batu jenis andesit yang digunakan batu tabas. Dari pengamatan batu ini rupanya sempat lama terbenam di pantai, sehingga masih tampak banyak sisa bekas rumah keong pantai yang melekat di batu itu, seperti fosil-fosil keong atau kerang pantai. (budana)

sumber ::  http://portal.balipost.com/2014/01/19/batu-besar-berbentuk-lingga-muncul-di-pantai-ujung.html

0 komentar:

Posting Komentar