Bagi yg tidak tahu cara kerja monitor LCD, LED, dan CRT. disini anda bisa tau..!!
CARA KERJA MONITOR LCD
LCD merupakan singkatan dari Liquid Crystal Display. Secara sederhana
LCD terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair.
Backlight sendiri adalah sumber cahaya yang biasanya terdiri dari 1
sampai 4 buah lampu. Lampu Backlight ini biasanya berwarna putih. Cara
kerjanya sebagai berikut : kristal cair akan menyaring cahaya backlight.
Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus spektrum cahaya
dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus spektrum cahaya tersebut akan
terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar.
Untuk mengatur level gelap/terang (brightness) caranya dalah sebagai
berikut : pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk
menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang
menembusnya. Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa
menembus kristal cair sehingga tidak bisa menampilkan warna hitam dengan
baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi semakin besar Contrast
Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna. cara paling
mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan
menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung
abu-abu maka masih ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus
kristal cair.
LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses
buka tutup ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah
Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang diperlukan untuk
berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna
hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna
putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response
Time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting
atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak cepat misal sedang
memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur
sangkar yang terlihat seperti persegi.
Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang
terbatas jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada
monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun.
Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan kita sedikit bergeser
dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang.
Inilah yang menjadi salah satu kekurangan / kerugian monitor LCD.
CARA KERJA MONITOR LED
LED atau Light Emitting Diode. LED adalah dioda yang dapat
mengeluarkan cahaya. Karena kemampuannya itu maka LED lebih sering
dipakai sebagai indikator dalam suatu alat. Ingin mengetahui lebih dalam
lagi ??? Pembahasannya akan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami
maka Ikuti terus tutorial ini.
Prinsip kerja LED
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya
jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita
dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti
infrared, hijau/biru/merah dan ultraviolet.
Cara Kerja LED
Kita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup (
polar ). Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke
katoda. Dan bagaimana kita dapat membedakan kutup-kutupnya ?? Perhatikan
bahwa 2 kawat ( kaki ) pada LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat
yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda.
Ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihat dari atas, kamu akan
mengetahui ada sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika
kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan bentuk yang
terlihat.
Dan bagaimana dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?
Prinsip kerjanya masih sama, hanya bentuknya saja yang berbeda. Ada
beberapa cara yang berbeda untuk menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara
yang terbaik adalah mengecek pada datasheet.
Bagaimana dalam memilih resistor ?
Mengapa kamu memerlukan resistor yang dirangkai seri dengan LED ? Karena
tidak ada pengatur kuat arusnya ! LED akan terbakar jika tanpa
resistor.
Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka
lebih terang pula LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 – 20 mA.
Ketika arus melewati sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V,
sebenarnya tergantung pada arus juga. Jadi begitulah gunanya sebuah
resistor.
Kemudian, Lihatlah datasheet sebuah LED. Lihatlah ke bawah sampai kamu melihat beberapa grafik.
Terlebih dahulu lihatlah grafik sebelah kanan. Pilihlah terang LED yang
diinginkan dan pakailah grafik ini untuk menentukan arus yang
diperlukan. Sebagai contoh, Kita memilih intensitas luminous ( tingkat
terang gelap sebuah LED ) sebesar 1, diketahui bahwa arus sebesar 20 mA
yang diperlukan.
Ini bearti bahwa arus 20 mA harus melewati LED untuk mendapatkan
terangnya LED sebesar 1. Sekarang, kita dapat menghitung jatuh tegangan
pada LED berdasarkan arus yang diketahui. Lihatlah grafik sebelah kiri
pada 20 mA. Sekarang kamu tahu bahwa jatuh tegangannya sebesar 1,85 V.
Ketahuilah bahwa jatuh tegangan pada LED tidak hanya sebuah fungsi dari
arus, tetapi juga warna LED dan suhu (disebabkan perbedaan zat kimia
pada LED ).
Warna Beda Potensial
Infrared 1,6 V
Merah 1,8 V – 2,1 V
Jingga 2,2 V
Kuning 2,4 V
Hijau 2,6 V
Biru 3,0 V – 3,5 V
Putih 3,0 V – 3,5 V
Ultraviolet 3,5 V
Kemudian, menentukan berapa tegangan yang digunakan untuk LED.
Contohnya, jikakamu menggunakan regulator 5 V, bearti kamu menggunakan
tegangan 5 V. Jika kamu menggunakan baterei 6 V, bearti tegangan yang
digunakan 6 V.
Terakhir, Gunakan persamaan ini ( berdasarkan hukum Ohm, V = IR )
(tegangan yang digunakan – jatuh tegangan )/ arus forward = nilai resistor
( 6 V – 1,85 V ) / 0,02 A = 207,5 ohms
LED tidak begitu sangat sensitif terhadap nilai resistor, Jadi jangan
khawatir jika kamu harus menggunakan resistor dengan toleransi besar.
Lain-lain
Ada beberapa hal penting yang sebaiknya kamu ketahui dalam datasheet
LED. Yang pertama adalah sudut pandang. Sudut pandangn yang lebar bearti
cahaya tidak akan sampai jauh, tetapi akan menyebar. Lampu flash pada
kamera memiliki sudut pandang yang lebar.
Akan tetapi, sudut pandang yang sempit bearti cahaya lebih terkonsentrasi pada area yang lebih kecil, seperti laser.
Datasheet biasanya akan memberi kamu berupa angka tunggal, tetapi
beberapa akan menjelaskan lebih detail dalam distribusi cahaya per
sudut.
Dan tentunya pada grafik panjang gelombang, terdapat nilai puncaknya.
Mengapa grafik ini penting ? Itu akan berguna jika kamu menggabungkan
LED dengan sensor warna.
CARA KERJA MONITOR CRT
Alignment (penempatan) yang presisi pada sinar elektron merupakan hal
yang penting: Sebuah deviasi yang kecil saja dapat menyebabkan fosfor
yang salah tertembak sehingga menghasilkan gambar yang buram. Elektron
diarahkan dengan dua cara. Pertama sebuah deflection yoke–sebuah
kumparan kawat yang menciptakan sebuah medan magnet–mengarahkan elektron
tersebut ke bagian belakang dari muka tabung, dan menyebabkan sinar
tersebut berjalan melintang dari atas ke bawah tabung tersebut. Yoke
tersebut dengan komponen elektronik pendukungnya adalah bagian yang
bertanggung jawab terhadap integritas dari gambar yang tampak di layar.
Sesaat sebelum elektron tersebut menyentuh fosfor, mereka melalui sebuah
shadow mask atau aperture grille yang terletak sepersekian inci di
belakang layar, yang menyaring tembakan elektron tersebut agar mengenai
fosfor yang tepat. Pada sebuah monitor CRT shadow mask, selembar metal
yang memiliki lubang-lubang mengarahkan elektron yang ditembakkan pada
lingkaran fosfor. Pada monitor CRT aperture grille sinar diarahkan
langsung melalui slot diantara kawat vertikal yang tipis. Pada kedua
jenis monitor tersebut, ruang diantara lubang atau kawat tersebut (yang
dikenal sebagai “dot pitch” pada jenis shadow mask dan “grille pitch”
pada jenis aperture grille) menentukan seberapa detail gambar yang
dihasilkan oleh monitor: Secara garis besar, semakin kecil pitch,
semakin presisi penempatan sinar tersebut, sehingga semakin jelas gambar
yang ditampilkan.
Resolusi sebuah monitor–yang juga berlaku sebagai pengukur tingkat
kedetailan yang dapat ditawarkan oleh sebuah monitor–diukur dengan
menggunakan angka pixel dan baris. Sebagai contoh, pada sebuah monitor
CRT dengan resolusi 1024 kali 768, sinar elektron menyinari 1024 pixel
saat melewati tabung secara horisontal dari kiri ke kanan. Saat mencapai
tepi layar, sinar tersebut berhenti dan bergerak ke baris di bawahnya.
Sinar ini akan melakukan proses yang sama terus-menerus hingga mencapai
baris ke 768 dari pixel yang ada di layar. Saat sinar mencapai baris
terbawah, ia akan kembali ke atas dan mulai bekerja kembali. Sebuah
monitor dengan refresh rate 75Hz menyelesaikan 75 kali pekerjaan
bolak-balik dari atas ke bawah selama satu detik! Bila sebuah CRT
me-refresh gambar terlalu lambat, maka Anda akan melihat sebuah flicker
atau kedipan di layar yang dipercayai menyebabkan kelelahan pada mata.